Risiko Tinggi

Dalam menjalani kehidupan ini jangan sampai kita tertipu, biarlah kita mau selalu berada dalam Jalan Tuhan, yang meskipun banyak kesusahan dan kesukaran, namun selalu berakhir dengan Happy Ending.

03 May 2020 | 279 kata | 1+ menit

Pada umumnya orang lebih memilih jalan yang lebar ketimbang jalan yang sempit. Wajar kalau banyak orang lebih menyukainya, karena di jalan yang luas, kita dapat melaju dengan kecepatan tinggi sehingga bisa lebih cepat sampai ditempat tujuan. Akan tetapi, resiko terjadinya kecelakaan akan lebih besar, karena semua pengemudi akan memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi.

Sebaliknya jalan sempit memang tidak nyaman, sering terjadi kemacetan, belum lagi ‘polisi tidur’ yang banyak di buat di gang kecil untuk mencegah kendaraan ngebut. Selain itu tidak sedikit anak-anak yang berlalu lalang, sehingga kita lebih lambat sampai di tempat tujuan.

Saat ini, Iblis dengan segala tipu dayanya menawarkan ‘Jalan Lebar’. Ia menjajakan ‘barang dagangannya’ berupa kenikmatan dunia, janji-janji gombal dengan sejuta ‘jalan keluar’, ‘kesembuhan’, harta kekayaan dan pangkat kedudukan tinggi. Semua itu dikemas sedemikian rupa sehingga mata yang melihatnya atau telinga yang mendengarnya akan mudah tergoda dengan bujuk rayunya, sehingga jatuh dalam jeratnya yang mematikan.

Seperti Lot, yang sempat terpancing dengan ‘keindahan’ kota Sodom yang kelihatan seperti ‘Taman Tuhan’. Sehingga dalam benaknya terlintas suatu pemikiran bahwa tempat itu pasti subUR dan ia akan menjadi makmUR, namun pada ujung-ujungnya hancUR, kecebUR dan masuk sumUR.

Dalam menjalani kehidupan ini jangan sampai kita tertipu, biarlah kita mau selalu berada dalam Jalan Tuhan, yang meskipun banyak kesusahan dan kesukaran, namun selalu berakhir dengan Happy Ending.

“Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasehat orang fasik, yang tidak berdiri dijalan orang berdosa, dan yang tidak berdiri dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.”

– Mazmur 1:1-3


Header photo by Daniel Salcius on Unsplash