Rumah Doa Mendatangkan Kuasa

Bait Tuhan yang tercemari oleh hal-hal duniawi menjadi penghalang bagi Tuhan untuk berkarya dan menyatakan kuasa-Nya!

16 Apr 2020 | 393 kata | 2+ menit

Ada tertulis: “Rumah-Ku akan disebut rumah doa.”

– Matius 21:13

Orang percaya seharusnya menjadikan doa sebagai gaya hidup, karena doa itu ibarat nafas hidup orang percaya. Apa yang terjadi bila kita tak lagi bernafas? Tak bernafas berarti mati. Orang yang tidak lagi berdoa berarti mengalami kematian rohani.

Namun banyak orang Kristen yang malas sekali untuk berdoa, atau berdoa hanya saat merasa memerlukan Tuhan saja. Padahal, Kristus telah meninggalkan teladan bagaimana Ia selalu bertekun di dalam doa, membangun persekutuan yang karib dengan Bapa di sorga.

Kristus bertindak tegas menguduskan Bait Suci karena Ia melihat Bait Suci telah disalahgunakan. Bait Suci yang seharusnya menjadi tempat untuk beribadah dan berdoa malah dijadikan tempat untuk berjual beli.

“Lalu Yesus masuk ke bait Allah, dan mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Suci, Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati.”

– Matius 21:12

Kristus menegaskan: “Rumah-Ku akan disebut rumah doa,” tempat Roh Kudus hadir, tempat umat mempersembahkan seluruh keberadaan hidupnya sebagai persembahan kepada Tuhan.

“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasehatkan kamu, supaya ksmu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkanan kepada Allah; itu adalah ibadahmu yang sejati.”

– Roma 12:1

Ketika Bait Suci kembali berfungsi sebagai rumah doa, sesuatu yang dahsyat terjadi: orang-orang buta dan orang-orang timpang yang datang kepada Kristus di Bait Suci itu mengalami mujizat kesembuhan.

Rumah doa kini menjadi rumah pemulihan, di mana banyak yang dipulihkan hidupnya karena ada lawatan Tuhan.

Matius 21:15 berkata: “…Ketika melihat mujizat terjadi anak-anak pun memuji-muji Tuhan: ‘Hosana bagi Anak Daud!’”

Matius 21:16 berkata: “…Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian…”

Ini adalah penggenapan dari tulisan pemazmur pada Mazmur 8:3: “Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kau letakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam.”

Bait Suci menjadi rumah pujian!

Setiap orang percaya adalah bait Tuhan dan bait Roh Kudus.

“Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu.”

– 1 Korintus 3:16

Ketika orang percaya mendisiplinkan diri dalam hal berdoa ia akan semakin dibersihkan dan dikuduskan oleh Tuhan, dan semakin dipakai Tuhan untuk menjadi saluran berkat dan saluran kuasa Tuhan bagi orang-orang yang dibawa dan datang kepadanya.

Bait Tuhan yang tercemari oleh hal-hal duniawi menjadi penghalang bagi Tuhan untuk berkarya dan menyatakan kuasa-Nya!

Header photo by Daniel Salcius on Unsplash